Bank Maluku Malut Kantongi Laba Rp148,05 Miliar di 2024, Ini Faktor Penopangnya


Jakarta – Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara (Bank Maluku Malut) menutup 2024 dengan raihan laba bersih sebesar Rp148,05 miliar. Raihan itu meningkat 15,55 persen year on year (yoy), ketimbang Rp128,13 miliar di tahun sebelumnya.

Pencapaian itu jauh lebih baik jika dibandingkan rata-rata pertumbuhan laba industri BPD, yang per Desember 2024 minus 10,47 persen.

Pertumbuhan laba Bank Maluku Malut tidak lepas dari strategi manajemen dalam mengelola beban dan operasional yang semakin efisien, sehingga rentabilitasnya terjaga.

Dari sisi intermediasi, sepanjang 2024, Bank Maluku Malut menyalurkan kredit sebesar Rp5,51 triliun, atau tumbuh tipis 0,92 persen secara tahunan. Penyaluran kredit dibarengi dengan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) nett yang terjaga di level 0,92 persen.

Baca juga: Bank BPD Bali Kantongi Laba Bersih Rp878,47 M di 2024, Ini Faktor Penopangnya

Sementara dari sisi pendanaan (funding), dana pihak ketiga (DPK) terkoreksi 1,56 persen dari Rp5,87 triliun menjadi RP5,78 triliun. Kontraksi DPK ini dipengaruhi juga oleh strategi Bank Maluku Malut yang semakin selektif dalam mencari funding. Dana-dana mahal perlahan dikurangi untuk memastikan beban bunga manageable, sekaligus menjaga bottom line.

“Ini bagian dari strategi, kami sengaja mengurangi dana-dana mahal. Di sisi kredit juga kami sangat selektif, untuk menjaga kualitas. Kredit kita hanya tumbuh 1 persen, tapi kualitasnya terjaga. Jadi, walaupun pendapatan naik sedikit, tapi biaya seperti beban bunga berkurang jauh, sehingga bottom line tetap tumbuh bagus,” ujar Direktur Utama Bank Maluku Malut, Syahrisal Imbar kepada Infobank beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, bottom line harus dijaga untuk mendahulukan kepentingan daerah. Daerah perlu pendapatan asli daerah (PAD), dengan laba yang tumbuh positif, Bank Maluku Malut bisa kontribusi ke PAD bisa lebih maksimal, melalui dividen.

Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan 12 Maret 2025, Bank Maluku Malut mengantongi pendapatan bunga sebesar RP936,79 miliar pada 2024. Angka itu tumbuh tipis 1,53 persen. Sementara, beban bunga bisa ditekan hingga 11,94 persen, dari Rp294,50 miliar menjadi Rp259,35 miliar.

Alhasil, pendapatan bunga bersih BPD ini menjadi Rp677,44 miliar, atau tumbuh 7,84 persen ketimbang Rp628,14 miliar pada tahun sebelumnya.

Baca juga: Pangsa Pasar Bank Kalbar Terus Membesar, Labanya Naik di Atas Target

Bank Maluku Malut juga terbilang berhasil menjalankan operasional bisnisnya dengan lebih efisien. Hal ini tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang berhasil ditekan ke level 77,41 persen. Di tahun sebelumnya, rasio BOPO bank ini masih di angka 81,25 persen.

Dari sisi aset, Bank Maluku Malut menutup tahun buku 2024 dengan total aset Rp8,83 triliun.

Ke depan, Syahrisal optimis kinerja Bank Maluku Malut akan semakin membaik. Dengan dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang mempunyai visi bisnis dan jaringan luas, BPD ini diyakini bisa menjaga momentum kinerja positif. Apalagi jika pengajuan izin pembentukan kelompok usaha bank (KUB) yang saat ini tengah berproses di OJK keluar, mesin bisnis Bank Maluku Malut bisa melaju lebih kencang. (*) Ari Astriawan



Source link

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top