Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) buka suara soal adanya peluang Sea Group akan merger dengan PT Bank Hibank Indonesia (Hibank), salah satu anak usaha dari BNI. Diketahui Sea Group memiliki bank digital yang ada di Indonesia yakni PT Bank Seabank Indonesia (Seabank).
Sebelumnya, Sea Limited dikabarkan hendak mengakuisisi sebanyak 10-15 persen saham Hibank. Meski demikian, BNI akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dari Hibank.
Baca juga: BNI Tebar Dividen Rp10,45 Triliun, 50 Persen dari Laba 2023
Direktur Risk Management BNI, David Pirzada mengungkapkan memang ada kemungkinan adanya merger dari kedua bank tersebut.
Pasalnya, memang Sea Limited sudah menjadi penyedia teknologi bagi Hibank. Namun, hal itu tergantung pada kondisi dari kedua belah pihak.
“Karena dia (Sea Limited) kan sebagai technology provider. Nah, kita sih bisa dua opsi, kan. (Sea Limited) hanya sebagai technology provider, atau juga masuk sebagai pemegang saham. Itu dua opsi yang kita tetap terbuka,” ujar David di St. Regis, Senin, 4 Maret 2024.
Dari sisi kinerja, Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menyampaikan BNI mencatatkan kredit sepanjang tahun 2023 tumbuh sebesar 7,6 persen yoy mencapai Rp695 triliun, yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak.
Baca juga: Krom Bank Indonesia Luncurkan Digital Banking, Ini Keunggulannya
Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3 persen yoy, blue chip BUMN tumbuh 11,8 persen yoy, kredit konsumer tumbuh 13,6 persen yoy, serta Perusahaan Anak yang tumbuh 134 persen yoy.
Novita mengatakan bahwa kontribusi perusahaan anak ini ditopang oleh penguatan kinerja yang sustain seiring dengan transformasi Perusahaan Anak yang sedang berjalan seperti di BNI Finance dan Hibank. Dimana Hibank berhasil membukukan pertumbuhan kredit segmen UMKM mencapai 94 persen yoy. (*)
Editor: Galih Pratama