Poin Penting
- JULO bekerja sama dengan berbagai mitra industri untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di sektor fintech.
- Melalui kegiatan dan fitur Area Kenalan JULO, perusahaan fokus mengedukasi pengguna tentang pengelolaan kredit yang sehat dan produktif.
- Sejak 2016, JULO telah menyalurkan pembiayaan Rp27,44 triliun kepada 3,27 juta pengguna dengan tingkat keberhasilan bayar (TKB90) mencapai 98,42 persen.
Jakarta – PT JULO Teknologi Finansial (JULO) menjalin kolaborasi lintas sektoral untuk meningkatkan literasi sekaligus memperluas akses keuangan masyarakat.
Langkah kolaboratif ini dilakukan karena literasi keuangan di sektor fintech lending masih tergolong rendah. Berdasarkan Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan nasional naik menjadi 66,46 persen pada 2025. Namun, tingkat literasi keuangan di sektor fintech lending baru mencapai 24,90 persen.
JULO menilai pentingnya kolaborasi berkelanjutan dan keterlibatan aktif para pelaku industri dalam mendorong literasi keuangan, khususnya di sektor fintech.
Fintech ini berkolaborasi dengan berbagai mitra lintas industri dalam menggelar sejumlah kegiatan, seperti:
- “Kiat Jitu Ajukan KPR untuk Keluarga Muda” bersama Ringkas,
- “Kiat UMKM Untung Melejit dari Modal Pembiayaan Kredit” dan “Ngobrol Cerdas Atur Keuangan Keluarga” bersama Credit Saison Indonesia,
- serta “Cermat Kelola Dana Kesehatan Anti Was-Was” bersama Oona.
Baca juga: Berkat Inovasi Ini, JULO Borong Tiga Penghargaan Asia Fintech Awards 2024
Melalui kolaborasi ini, JULO berupaya memperkuat perannya sebagai penghubung antara akses kredit digital dan ekosistem keuangan yang lebih luas–mulai dari kepemilikan rumah, pengembangan UMKM, hingga perencanaan kesehatan.
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Literasi
Menurut Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita, misi JULO adalah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Tidak hanya melalui akses kredit, tapi juga memastikan setiap pengguna dapat memaksimalkan manfaatnya secara berkelanjutan melalui literasi keuangan.
Sejauh ini, JULO mencatat banyak pengguna yang memanfaatkan fasilitas kredit untuk kebutuhan produktif, seperti tambahan modal usaha, pembelian fasilitas kerja, renovasi rumah, hingga biaya pendidikan.
“Hal ini membuktikan inklusi dan literasi harus berjalan beriringan untuk mencapai kesejahteraan,” ujar Mikhal dalam keterangan resmi, Rabu, 22 Oktober 2025.
Baca juga: Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, JULO Tawarkan Asuransi Jiwa Hingga Gawai
Selain kegiatan eksternal, JULO juga meningkatkan literasi keuangan di dalam aplikasinya.
Tahun ini, JULO meluncurkan Area Kenalan JULO, fitur onboarding interaktif bagi pengguna baru. Fitur ini memberikan edukasi seputar prinsip pengelolaan kredit yang sehat dan produktif.
Sebagai tambahan, sejak berdiri pada 2016, JULO telah menyalurkan pembiayaan Rp27,44 triliun kepada lebih dari 3,27 juta pengguna.
Fintech lending ini berhasil mempertahankan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) di angka 98,42 persen per September 2025. (*) Ari Astriawan