Jurus Adira Finance Perluas Pembiayaan Prudent di Tengah Persaingan Bisnis Multifinance


Poin Penting

  • Adira Finance memasuki transformasi baru pada usia 35 tahun, menekankan pembiayaan prudent, digitalisasi layanan, dan program pemberdayaan masyarakat sesuai ekosistem MUFG Group.
  • Digitalisasi terus dipercepat, terutama lewat aplikasi adiraku yang sudah diunduh 4,4 juta kali, namun tetap didukung 513 jaringan fisik untuk menjaga pelayanan personal.
  • Kinerja perusahaan solid, menyalurkan pembiayaan baru Rp16,2 triliun pada semester I-2025; pertumbuhan signifikan terlihat pada pembiayaan non-otomotif dan kendaraan listrik yang naik 140% yoy.

Jakarta – Di tengah ketatnya peta persaingan bisnis perusahaan pembiayaan (multifinance),  PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menegaskan komitmennya untuk  memperluas akses pembiayaan yang bertanggung jawab serta mempercepat digitalisasi layanan.

Bagaimana pun, kompetitor di industri ini didominasi oleh perusahaan besar. Bahkan, banyak terafiliasi dengan grup otomotif atau perbankan besar, yang menguasai pangsa pasar berdasarkan nilai aset.

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, mengatakan, menginjak tahun ke-35 tahun beroperasi di Indonesia, perusahaan memasuki babak transformasi baru yang menekankan pembiayaan prudent, layanan digital yang semakin seamless, serta program pemberdayaan masyarakat yang selaras dengan ekosistem MUFG Group, yang menaungi Bank Danamon dan Zurich Indonesia.

“Kami memperkuat digitalisasi layanan, menghadirkan pembiayaan yang bertanggung jawab, dan memastikan keberadaan kami memberi dampak positif bagi masyarakat. Transformasi ini kami lakukan bersama para sahabat—pelanggan, mitra, dan seluruh Gardira,” ujarnya, dikutip Minggu, 16 November 2025.

Sejalan dengan itu, sebut dia, Adira Finance memperkuat tiga pilar strategis mencakup inklusi keuangan yang bertanggung jawab, transformasi digital yang berkelanjutan, serta dampak sosial yang terukur sebagai fondasi utama membangun nilai jangka panjang bagi pelanggan, mitra, dan masyarakat.

Baca juga : Perkuat Pembiayaan Produktif, Adira Finance Resmi Akuisisi Arthaasia Finance

Berdasarkan data pihaknya, sejak berdiri pada 1990-2025, Adira Finance telah melayani lebih dari dua juta pelanggan aktif melalui jaringandi  lebih dari 400 titik layanan yang terintegrasi dengan kanal digital, termasuk aplikasi adiraku. 

Transformasi Digital

Masifnya perubahan perilaku pelanggan dan kebutuhan layanan yang kian pesat, “mengharuskan” Adira Finance memperkuat investasi pada digitalisasi. Salah satunya, aplikasi adiraku.

Saat ini, kata Made, aplikasi adiraku yang telah diunduh lebih dari 4,4 juta kali sejak 2023 ini, telah dilengkapi dengan beragam fitur layanan, mulai dari pengajuan pembiayaan, pengecekan kontrak, pembayaran cicilan, hingga program loyalitas seperti UMRAH untuk Sahabat dan HARCILNAS, yang dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih personal bagi pelanggan.

Meski begitu, Adira Finance menyadari bahwa sebagian besar pelanggan tetap membutuhkan sentuhan langsung. Dengan 513 jaringan usaha yang terdiri dari kantor cabang dan kantor perwakilan yang tersebar dari Aceh hingga Papua, Adira Finance terus menghadirkan pelayanan tatap muka yang personal.

Baca juga : Harry Latif Mundur dari Kursi Direktur Adira Finance, Ada Apa?

Kombinasi layanan digital dan cabang ini menjadi kekuatan unik Adira Finance: menghadirkan kemudahan modern sekaligus kedekatan personal, sehingga setiap pelanggan dapat memilih cara terbaik untuk berinteraksi sesuai kebutuhan mereka.

“Ulang tahun ke-35 menjadi momentum bagi Adira Finance untuk mengonsolidasikan berbagai inisiatif strategis. Kami ingin memastikan setiap langkah membawa nilaikeberlanjutan dan relevansi. Ke depan, kami berkomitmen memperluas dampak positif ini agar Adira Finance tetap menjadi mitra solusi finansial terpercaya yang adaptif bagi seluruh ekosistem,” tandasnya.

Diketahui, dari sisi kinerja perusahaan, Adira Finance tetap mencatatkan kinerja solid. Hingga semester pertama 2025, perseroan berhasil menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp16,2 triliun. Sektor otomotif masih menjadi tulang punggung bisnis dengan kontribusi sekitar 72 persen.

Namun, tren pertumbuhan yang lebih menarik justru datang dari lini non-otomotif. Produk multiguna SolusiDana, misalnya, menunjukkan peningkatan kontribusi dari 22 persen pada semester I-2024 menjadi 27 persen terhadap total pembiayaan baru pada periode yang sama tahun ini.

Selain itu, pembiayaan kendaraan listrik tumbuh signifikan, melesat 140 persen secara tahunan menjadi Rp426,4 miliar. (*)



Source link

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top