Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencetak laba bersih tahun berjalan secara bank only sebesar Rp19,65 triliun hingga Mei 2025. Perolehan ini tumbuh tipis sebesar 0,13 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri, kinerja keuangan bank berlogo pita emas tersebut masih stabil. Terlihat dari kredit yang diberikan Bank Mandiri sebesar Rp1.309,68 triliun, meningkat 13,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp1.152,53 triliun.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata kredit perbankan secara nasional sebesar 8,43 persen, berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI).
Baca juga: BCA Cetak Laba Rp25,16 Triliun di Mei 2025, Tumbuh 16,31 Persen
Kredit itu mengalir ke kantong BMRI sebagai pendapatan bunga yang mencapai Rp49,89 triliun atau naik 12,30 persen yoy, dibandingkan Mei 2024 yang senilai Rp44,43 triliun. Namun, beban bunga meningkat sebesar 29,86 persen yoy menjadi Rp18,19 triliun
Alhasil, Bank Mandiri mengantongi pendapatan bunga bersih sebesar Rp31,69 triliun atau tumbuh 4,21 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp30,41 triliun.
Kemudian, pendapatan komisi/fee Bank Mandiri sebesar Rp7,52 triliun atau tumbuh 13,20 persen. Sementara, biaya provisi menurun -5,87 persen menjadi Rp3,81 triliun.
Dari sisi funding, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri hingga Mei 2025 tumbuh 8,54 persen menjadi Rp1.406,8 triliun.
Baca juga: Laba Bersih Bank IBK Indonesia (AGRS) Tumbuh 18,87 Persen di Q1 2025, Berikut Penopangnya
Pertumbuhan angka tersebut tergolong cukup tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK rata-rata secara industri yang sebesar 3,9 persen, berdasarkan data BI.
Adapun DPK Bank Mandiri didominasi oleh giro yang sebesar Rp580,62 triliun, tabungan Rp511,67 triliun, dan deposito sebesar Rp314,50 triliun. Sehingga, rasio dana murah (current account saving account/CASA) bank sedikit tergerus menjadi sebesar 77,64 persen di Mei 2025.
Menutup lima bulan pertama di tahun 2025, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan total aset yang naik 9,85 persen dari Rp1.750,04 triliun di Mei 2024 menjadi Rp1.922,57 triliun pada Mei 2025. (*)
Editor: Galih Pratama