Jakarta – Kantar Indonesia sebagai salah satu perusahaan global di bidang data, insight, dan konsultasi pada hari ini (14/8) menggelar forum strategis Insight-Driven Growth 2025. Kegiatan ini sebagai upaya mendorong brand lokal berkembang di tengah dinamika yang terus berubah.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, CEO Kantar Insights APAC, Cheong Tai Leung, mengatakan saat ini brand lokal perlu membangun koneksi yang lebih dekat dengan konsumennya. Hal tersebut perlu direalisasikan dengan mengandalkan insight, bukan hanya sekadar insting saja.
“Kami melihat potensi besar bagi brand lokal Indonesia untuk tidak hanya unggul di dalam negeri, tapi juga bisa berkembang pesat di tingkat regional, selama brand tersebut mengacu kuat pada apa yang benar-benar dicari dan dibutuhkan oleh konsumen,” ucap Cheong Tai Leung di Jakarta, 14 Agustus 2025.
Baca juga: Berkat Diversifikasi Bisnis, Penjualan ERAA Tembus Rp35 Triliun di Semester I 2025
Strategi Bangun Identitas Bisnis
Managing Director Kantar Insights Indonesia, Nadya Ardianti, membeberkan empat strategi utama untuk para brand lokal membangun identitas yang kuat bagi para konsumennya.
Empat strategi utama tersebut adalah Winning in the Mind, Building Strong Brand Equity, Winning with Your Product, hingga Disrupting Categories.
Menurutnya, tahap Winning in the Mind artinya adalah membahas cara menanamkan brand di benak konsumen dan dilanjutkan pada tahap kedua, yakni Building Strong Brand Equity yang menekankan pentingnya diferensiasi yang bermakna.
“Dilanjutkan dengan Winning with Your Product tentang relevansi produk sebagai keunggulan kompetitif,
hingga Disrupting Categories, yang mendorong pertumbuhan brand lewat ide-ide berani dan inovatif,” ujar Nadya dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Paper UNFOLD 2025 Jadi Forum Strategis Buka Peluang Bisnis Baru
Dia menambahkan, dengan wawasan yang kuat dapat membuka jalan bagi keputusan yang lebih tepat dan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan bagi perusahaan dan brand lokal. Menurutnya, ini saatnya brand lokal membangun kepercayaan diri untuk bisa melangkah lebih jauh.
Sebagai informasi, dalam riset terbaru dari Kantar yang mencakup hasil pembelajaran selama 20 tahun dari studi BrandZ, yang mana insight tersebut menjadi pijakan penting dalam memahami perubahan nilai konsumen Indonesia dan strategi apa yang perlu dijalankan agar brand tetap relevan.
Melalui pendekatan berbasis keuangan dan persepsi konsumen, BrandZ mendorong brand lokal untuk menjadi lebih bermakna (meaningful), berbeda (different), dan mudah diingat (salient), menjadikannya acuan penting dalam membangun brand yang kuat dan berkelanjutan di pasar Indonesia. Terlebih, tahun ini total nilai gabungan 50 brand teratas mencapai USD84 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama