Eximbank Gandeng Dubes RI Perluas Akses Ekspor Indonesia ke Afrika


Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menerima kunjungan tujuh Duta Besar Republik Indonesia untuk negara-negara Afrika pada 24 Juni 2025.

Kunjungan itu bertujuan memperkuat sinergi dalam membuka akses pasar ekspor ke kawasan Afrika yang kian strategis.

Plt. Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif, Sukatmo Padmosukarso mengatakan, pertemuan yang turut difasilitasi bersama Bank Mandiri ini menjadi bagian dari upaya memperluas penetrasi ekspor nasional melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan, khususnya ke negara-negara yang belum terjangkau pembiayaan komersial. 

“Melalui PKE Kawasan, Indonesia Eximbank hadir untuk membiayai ekspor ke wilayah dengan potensi besar namun memiliki risiko tinggi seperti di kawasan Afrika yang seringkali tak tersentuh oleh pembiayaan komersial, sehingga diharapkan mampu mendorong peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 Juli 2025.

Baca juga: Indonesia Eximbank Siap Terbang, Tancap Gas Perbaiki Ekosistem Ekspor

Sebagai informasi, kawasan Afrika kian menjanjikan sebagai destinasi ekspor nontradisional Indonesia, dengan nilai ekspor yang tercatat mencapai USD 6,3 miliar pada 2024. 

Meski baru mencakup 2,4 persen dari total ekspor nasional, tren ini mencerminkan peluang yang sangat menjanjikan untuk diperluas ke berbagai sektor strategis.

Ia melanjutkan, tidak hanya mendukung ekspor barang dan jasa ke pasar potensial, PKE Kawasan juga menjadi instrumen Indonesia Eximbank dalam menjalankan peran diplomasi ekonomi melalui pembiayaan strategis di sektor-sektor unggulan nasional. 

Hingga Mei 2025, pembiayaan PKE Kawasan telah menembus lebih dari 30 persen negara di kawasan Afrika dengan akumulasi nilai pembiayaan di kawasan Afrika sebesar Rp5,15 triliun. Proyek yang didukung termasuk ekspor pesawat CN-235 ke Senegal, jasa survei geoteknik ke Kongo, dan produk semen di kawasan tersebut. 

Komoditas Unggulan Indonesia di Pasar Afrika

Komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke kawasan Afrika pada 2024 mencerminkan kekuatan sektor-sektor strategis nasional. 

Komoditas lemak dan minyak nabati/hewan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 50,1 persen dari total ekspor Indonesia ke Afrika, atau setara dengan nilai sekitar USD 3,2 miliar menjadikannya komoditas ekspor terbesar ke kawasan tersebut. 

Baca juga: Eximbank Ungkap Peluang Ekspor RI di Tengah Perang Dagang AS-China

Disusul oleh kertas dan karton dengan nilai ekspor sebesar USD 328 juta (5,2 persen), serta kendaraan dan aksesoris yang menyumbang sekitar USD 295 juta (4,7 persen).

Angka tersebut menegaskan potensi besar Afrika sebagai pasar ekspor yang terus tumbuh dan layak diprioritaskan dalam strategi perdagangan luar negeri Indonesia. 

Dukungan Duta Besar RI untuk Perluas Diplomasi Ekonomi

Sementara itu, para Duta Besar RI untuk kawasan Afrika memberikan apresiasi atas dukungan konkret Indonesia Eximbank dan menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan komunikasi antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra di Afrika. 

Pertemuan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi diplomasi ekonomi. Para perwakilan diplomatik menyampaikan bahwa momen ini sangat tepat, mengingat Afrika sedang membuka peluang bagi negara-negara seperti Indonesia yang memiliki rekam jejak historis positif. 

“Afrika bukan sekadar pasar alternatif, tapi representasi masa depan. Kedekatan emosional yang telah terjalin sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955 menjadi modal historis penting yang dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk dalam memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Afrika,” ungkap Bapak Duta Besar Bambang Suharto, Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Nigeria. 

Baca juga: Sri Mulyani Rilis Nama-Nama Pansel Ketua dan ADK LPS 2025-2030, Ini Daftarnya

Tak hanya itu, Indonesia Eximbank juga terus memperkuat peran beyond financing-nya dengan membina pelaku UKM melalui program CPNE (Coaching Program for New Exporter). 

Berbagai kisah sukses lahir dari program ini, seperti CV Kwadungan JavaCoffee yang berhasil menembus pasar Libya, CV Jaya Saliem yang mengekspor produk kakao ke Mozambique, dan CV Mitraindo Shoes yang memasok alas kaki ke Afrika Selatan. (*)

Editor: Yulian Saputra



Source link

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top