Poin Penting
- Bank Mandiri mencatat pembiayaan berkelanjutan Rp310,5 triliun, terdiri dari pembiayaan hijau Rp159 triliun (+12 persen yoy) dan pembiayaan sosial Rp151 triliun (+5,3 persen yoy).
- Skor ESG Bank Mandiri turun dari 27,6 (2024) menjadi 9,5 (Sept 2025), menandakan peningkatan tata kelola, keamanan siber, keuangan inklusif, dan integrasi prinsip keberlanjutan.
- Melalui tiga pilar ESG, Bank Mandiri mendorong efisiensi energi, green building, kendaraan listrik, dan penggunaan panel surya demi target netral karbon.
Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga kuartal III 2025 mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp310,5 triliun, tumbuh 8,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Direktur Risk Management Bank Mandiri, Danis Subyantoro menjelaskan, dari jumlah tersebut, pembiayaan hijau berkontribusi sebesar Rp159 triliun atau naik 12 persen yoy, dengan pangsa pasar lebih dari 35 persen di antara tiga bank besar nasional.
Kemudian juga mencakup pembiayaan sosial mencapai Rp151 triliun, meningkat 5,3 persen yoy dengan fokus pada sektor UMKM produktif.
Baca juga: Bank Mandiri Cetak Laba Rp37,7 Triliun di Kuartal III 2025
“Bank Mandiri memperkuat komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance atau ESG melalui tiga pilar utama yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking,” ujar Danis dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal III 2025, Senin, 27 Oktober 2025.
Skor Risiko ESG Bank Mandiri
Danis menyebutkan, Bank Mandiri mengalami penurunan skor risiko ESG, jauh melampaui tiga bank besar nasional lainnya. Sebagai informasi, semakin kecil skor ESG, maka semakin rendah risiko, sehingga menjadikan penilaian semakin baik.
Saat ini skor ESG Bank Mandiri mengalami perbaikan signifikan dari 27,6 pada tahun 2024 menjadi 9,5 pada September 2025.
Peningkatan ini didorong oleh implementasi keberlanjutan yang mencakup integrasi ESG yang menyeluruh, tata pelola produk yang bertanggung jawab, privasi data dan keamanan siber yang kuat, program pengembangan SDM yang beragam, komitmen terhadap keuangan inklusif serta tata kelola yang tangguh.
“Ke depan kami akan terus konsisten untuk menjalankan tiga pilar utama, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking. Ketiga pilar ini kami integrasikan ke dalam seluruh kegiatan bisnis dan operasional yang didukung dengan fondasi tata kelola yang kuat,” tambahnya.
Baca juga: Adu Kinerja BCA, Bank Mandiri, BNI, dan BTN di Kuartal III 2025, Siapa Jawaranya?
Dalam pilar Sustainable Operation, Bank Mandiri terus mendorong efisiensi dan operasional hijau menuju target netral karbon pada 2030.
Langkah ini diwujudkan melalui pemantauan jejak karbon digital, penerapan konsep green building, penggunaan kendaraan listrik, serta pemasangan panel surya di jaringan kantor utama.
“Penguatan tata kelola juga menjadi fokus melalui peningkatan keamanan siber, perlindungan data nasabah, dan penerapan prinsip transparansi bisnis,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama


