Setelah Konsolidasi, OJK Solo Dorong BPR Binsani Segera Go Public


Poin Penting

  • OJK Solo mendorong BPR Binsani untuk segera melakukan IPO, yang akan menjadi BPR pertama di Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta masuk bursa
  • Pasca merger, BPR Binsani mencatat total aset Rp1,45 triliun, DPK Rp1,19 triliun, kredit Rp1,24 triliun, dan modal inti Rp142,34 miliar
  • Selain IPO, OJK juga mendorong partisipasi aktif BPR Binsani di Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 untuk memperluas literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo mendorong PT BPR Bina Sejahtera Insani (BPR Binsani) untuk segera melangkah ke lantai bursa melalui penawaran umum saham perdana atau intial public offering (IPO).

Dorongan ini muncul setelah suksesnya proses konsolidasi PT BPR Rejeki Insani, PT BPR Dutabhakti Insani, dan PT BPR Bina Kharisma Insani ke dalam BPR Binsani yang efektif sejak 16 Agustus 2025.

Eko Hariyanto, Kepala OJK Solo mengapreasisi langkah konsolidasi BPR Binsani yang membuat struktur permodalan lebih kuat. Kini, salah satu agenda strategis berikutnya adalah mendorong BPR Binsani menjadi BPR pertama di Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta yang melakukan IPO.

“Salah satu tantangan sekaligus peluang adalah IPO. BPR Binsani akan kami dorong dan fasilitasi bersama Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini akan menjadi BPR pertama di Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta yang merencanakan IPO,” kata Eko dalam acara Perayaan Ulang Tahun ke-36 BPR Binsani di Hotel Alila Solo, Sabtu, 27 September 2025.

Baca juga: Ketua Perbarindo Beberkan 4 Tantangan Utama bagi Industri BPR

Eko menilai, rencana penawaran saham perdana ini bukan hanya membuka peluang pendanaan baru bagi BPR, tetapi juga akan menjadi tonggak penting dalam sejarah industri BPR di daerah.

Selain mendorong IPO, kata Eko, OJK juga mengajak BPR Binsani aktif berkontribusi dalam rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, yang dimulai September hingga puncaknya Oktober 2025.

“Partisipasi aktif BPR Binsani diharapkan dapat memperluas literasi dan inklusi keuangan masyarakat, sekaligus memperkuat peran BPR dalam pembangunan ekonomi daerah,” harap Eko.

Kinerja BPR Binsani Pasca Merger

Sementara, aksi korporasi BPR Binsani telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-52/D.03/2025 tanggal 6 Agustus 2025.

Pasca penggabungan, BPR Binsani menunjukkan kinerja yang semakin solid. Hingga posisi Agustus 2025, total aset tercatat sebesar Rp1,45 triliun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Rp1,19 triliun, penyaluran kredit Rp1,24 triliun, dan modal inti mencapai Rp142,34 miliar.

Baca juga: Ini Dia BPR-BPR dengan Rating Kinerja “Sangat Bagus” Tahun 2025 Versi Infobank

Capaian kinerja tersebut menegaskan kapasitas BPR Binsani untuk naik kelas sebagai BPR besar di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Pengurus BPR Binsani Setelah Merger

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama: Wymbo Widjaksono
  • Komisaris: Mulyadi Utomo Budhi Moeljono
  • Komisaris Independen: Hannanto
  • Komisaris Independen: Sutarjo

Direksi

  • Direktur Utama: Lay Yosafat Saputro
  • Direktur Bisnis: Johanes Handoko
  • Direktur Operasional: Vivi Wibisono
  • Direktur Sumber Daya Manusia: Retno Yulianingsih
  • Direktur Kepatuhan: Yakub Deny Haryanto.



Source link

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top