Jakarta – PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) terus menggenjot segmen anak muda melalui produk asuransi perjalanan (travel insurance). seiring tingginya minat masyarakat terhadap aktivitas traveling belakangan ini.
“Tren anak muda hari ini kan mereka sukanya traveling. Mereka mungkin menunda pembelian rumah, tapi mereka travel lebih dahulu,” kata Country Manager Zurich Indonesia Edhi Tjahja Negara, saat ditemui Infobanknews, dalam acara PJI Company of the Year Competition 2025, di Jakarta, Sabtu, 21 Juni 2025.
Menurut Edhi, tingginya antusiasme anak muda terhadap aktivitas bepergian menjadi peluang besar bagi Zurich dalam memasarkan produk asuransi perjalanan. Bahkan, Zurich telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri travel insurance di Indonesia.
“Secara bisnis Zurich memiliki travel insurance. Kita adalah salah satu pemain utama di bidang travel space industry ini. Kita menyiapkan travel insurance, kita siapkan digital platform yang sangat seemless dan tidak ribet untuk anak muda,” jelasnya.
Baca juga: Per April 2025, Umrah untuk Sahabat Sumbang 120 Ribu Polis bagi Zurich Indonesia
Edhi mengakui bahwa kontribusi anak muda terhadap portofolio bisnis perusahaan saat ini masih tergolong kecil. Namun, Zurich tetap optimistis bahwa segmen ini memiliki potensi besar pada masa depan.
“Secara langsung memang masih kecil karena usia muda di bawah 35 tahun kontribusi bisnis masih kecil. Tapi kita melihatnya sebagai potensi ke depan dan harus terus kita matangkan segmen ini. Kalau sekarang porsinya tidak lebih dari 5 persen,” bebernya.
Dukung Wirausaha Anak Muda
Tidak hanya mengandalkan produk, Zurich Indonesia juga aktif menyasar anak muda melalui berbagai program pemberdayaan, salah satunya Zurich Entrepreneurship Program bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan Starbucks Indonesia.
Melalui program ini, lebih dari 9.000 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia dibekali keterampilan esensial untuk memulai bisnis, mengelola keuangan pribadi, merencanakan karier, serta menciptakan inovasi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga menyelesaikan isu lingkungan.
”Lewat Zurich Entrepreneurship Program bersama PJI, kami ingin memastikan bahwa siswa tidak sekadar belajar menjalankan bisnis, tetapi juga memahami bagaimana membangun solusi yang berkelanjutan, tangguh, dan relevan bagi masyarakat,” terangnya.
Baca juga: Premi Asuransi Perjalanan Zurich Syariah Tumbuh 45 Persen di April 2025
Sejalan dengan itu, Zurich Indonesia turut ambil bagian dalam PJI Company of the Year Competition 2025.
Kompetisi puncak ini menjadi ajang bagi 12 perusahaan siswa terbaik dari 16 kota/kabupaten di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan, sekaligus memperebutkan kesempatan mewakili Indonesia di ajang wirausaha tingkat Asia Pasifik di Seoul, Korea Selatan, tahun depan.
Sebelum kompetisi, para pelajar mengikuti Junior Achievement (JA) Company Program (Student Company) di sekolah masing-masing untuk mendapatkan pengalaman praktis mendirikan dan mengelola perusahaan riil.
Tahun ini, program turut memperkenalkan pendekatan design thinking dan project management guna memperkuat keterampilan berpikir kritis, kepemimpinan, dan kolaborasi.
Chairman of the Executive Board Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto menegaskan pentingnya membangun kesadaran siswa akan peran kewirausahaan dalam perubahan sosial dan lingkungan.
“Saat tantangan global makin kompleks, edukasi kewirausahaan harus lebih luas dari sekadar membuat produk atau menjalankan bisnis. Pola pikir bisnis siswa perlu dilatih untuk menghadirkan solusi yang mengedepankan tanggung jawab sosial, keberlanjutan, dan kesiapan menghadapi dunia di masa depan,” ujarnya.
1.549 Siswa Dirikan Bisnis Riil dengan Omzet Ratusan Juta
Selama 10 bulan program berjalan (Agustus 2024-Juni 2025), 1.549 siswa dari 60 SMA dan SMK di berbagai wilayah—mulai dari Medan, Jakarta, Yogyakarta, Makassar hingga Jayapura—telah berhasil mendirikan 60 bisnis riil. Total omzet yang dihasilkan secara kolektif mencapai Rp 525 juta.
Chief Operating Officer Starbucks Indonesia, Liryawati, turut mengapresiasi kreativitas dan kepedulian lingkungan para siswa, yang menurutnya, sejalan dengan komitmen semangat global Starbucks dalam membangun bisnis yang ramah lingkungan dan berdampak sosial.
“Melihat ide-ide berkelanjutan yang dihasilkan siswa Indonesia, kami optimis generasi muda mampu menjadi penggerak bisnis hijau masa depan,” pungkasnya (*)
Editor: Yulian Saputra